Skip to main content

NFT……. ?????


28,5 Miliar melayang dari sang kolektor

 

Akhir-akhir ini NFT banyak dibicarakan di Indonesia, terlebih saat salah satu pemuda Asal Indonesia yang mendapat keuntungan Milyaran karena beberapa foto selfinya terjual melalui NFT. Sebut saja Ghozali yang menjadi salah satu milyarder dadakan berkat NFT.

 

Sebenarnya apa itu NFT?

Dalam penjelasan sederhana, NFT merupakan token digital, tidak dapat dipertukarkan namun dapat diperjualbelikan.

Hal ini yang membuat NFT cocok digunakan dalam transaksi karya seni digital oleh konsumen biasa maupun kolektor atau disebut sebagai crypto art yang ditunjang oleh Ethereum sebagai platform pendukungnya.

Dalam hal ini, NFT berfungsi sebagai alat verifikasi karya digital untuk transaksi crypto art. Hal ini yang membuat karya yang diperjualbelikan diperlakukan layaknya karya seni berformat fisik.

NFT mengubah aset digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.

Artinya, transaksi jual beli aset digital melalui NFT menggunakan mata uang kripto (cryptocurrency), yang pada akhirnya tetap bisa dikonversi menjadi mata uang konvensional.

Setiap karya seni hanya ada satu NFT dan hal itu ditunjukkan lewat kode identitas unik. Dengan cara kerja seperti itu, NFT bisa difungsikan sebagai penanda orisinalitas dari sebuah karya.

Jika dilihat pada fungsinya, NFT bisa memiliki ragam project dan asset. Pada industri gaming, terdapat NFT yang diluncurkan khusus game, seperti Axie Infinity, dan lain-lain.

Sementara untuk hal kepemilikan, NFT bisa menjadi wadah untuk mempertemukan orang-orang dengan minat yang sama di sebuah komunitas.

Nilai plus pada NFT juga bisa terlihat bagaimana asset ini mampu menjadi jembatan teknologi dengan dunia nyata. Sebab NFT bisa menjadi semakin popular dan bernilai sehingga bisa semakin cepat diterima oleh masyarakat umum.

Apakah NFT sepenuhnya aman?

Tentu tidak, karena semua aktifitas yang terhubung dengan Internet memiliki celah bagi para Hacker untuk meretas dan mendapat keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Seperti yang dialami oleh salah satu kolektor NFT yang kehilangan 28,5 Miliar.

Mengutip Ubergizmo, Rabu (12/1/2021), seorang kolektor NFT dan pemilik galeri seni yang berbasis di New York, Todd Kramer, dilaporkan menjadi korban pencurian hacker.

Dalam serangkaian tweet yang saat ini telah dihapus, Kramer mengklaim bahwa dia telah diretas dan koleksi NFT miliknya dari Bored Ape Yacht Club dan Mutant Ape Yacht Club telah dicuri.

Koleksi yang dicuri ditaksir bernilai sekitar US$ 2 juta atau lebih dari Rp 28,5 miliar.

 

Tingkatkan keamanan Internet Anda Sekarang!

Keamanan berinternet menjadi salah satu kebutuhan pokok saat ini, tidak hanya untuk perusahaan atau instansi yang melayani dan menyediakan data, namun kita sebagai pengguna juga harus meningkatkan kewaspadaan itu. Belajar dari pengalaman sang kolektor NFT tersebut, sudah saatnya kita mengamankan semua asset kita dengan cara meningkatkan kemanan internet kita dengan menyeluruh.

SYDECO, Perusahaan IT yang berkonsentrasi penuh dibidang IT Security telah menawarkan pengamanan menyeluruh kepada anda.

Dengan produk andalannya Archangel, https://youtu.be/U5b6rQXwqmc yang akan memberikan solusi keamanan untuk anda.

Dengan teknologi serta kemampuan yang dimiliki anda bisa dengan tenang mengakses jaringan Internet, membagikan data dengan menggunakan Sydecloud sebagai Backup serta Online File sharing anda dengan relasi anda. karena sydecloud tidak ada campur tangan pihak ketiga sedikitpun. Dan hanya milik anda dan orang yang anda ijinkan.

 

Hubungi kami untuk informasi lengkap:

Email : sydeco.indonesia@yahoo.com

Telp (+62) 274-2887796

www.sydeco.co

Comments

Popular posts from this blog

QUIZZ

The 3 first ones who will give the right answers to the 10 following questions will win a Personal Firewall ARCHANGEL© PICCOLO   1.       What is the relation between the 3 background photos that are on the profile page of Mr. Patrick HOUYOUX President-Director of PT SYDECO? 2.        How many devices does the Firewall of Next Generation ARCHANGEL© 2.0 series SA1470 protect and how many secure tunnels does it create? 3.       What is the price of a one-year licence that a user of ARCHANGEL© PICCOLO will have to pay to continue protecting his or her IT installations from the second year onwards? 4.       What are the three programs which are housed in a single server that enable PT SYDECO's Integrated Protection System, to protect data at all times? 5.       Can PICCOLO protect a Smartphone? 6.       When (D/M/Y) did PT SYDECO signed a MOU with the Faculty of Engineering of University Gadjah Mada Yogyakarta? 7.    What are the three main features that make SydeCloud©, PT SYDECO'

A lesson in cyber safety

In an article published on 19 June 2023 in globalsecuritymag.fr/, Benoit Grunemwald, cybersecurity expert at ESET France, recounts the cyberattack suffered by REDDIT, an American social news aggregation, content rating, and discussion website, in February of the same year, and draws some lessons from it. This article follows the hackers' attempts, last repeated on 16 June, to obtain a ransom of 4.5 million dollars in order to delete the 80 GB of data stolen from the company, to which the company did not respond. The data was not encrypted, so the company did not lose it. However, the same cannot be said for its reputation.  Benoit Grunemwald explains that " It all started with a phishing email to harvest employee account data. All it takes is for a single employee to be trapped for cyber criminals to gain access to internal documents, software code, employee data , etc." He goes on to stress the " need to integrate in-depth security methods and resources, such as zer

BOT attacks: a growing threat on the Internet

Bot attacks , the malicious and damaging use of automated computer programs known as bots (or BOTS), have become a growing concern and a pervasive reality in the modern digital landscape. BOTS, or software robots, are automated programs originally designed to perform tasks on the Internet without human intervention. Unfortunately, hackers have also managed to turn them into a hacking technique, created with malicious intent, to manipulate, defraud or disrupt a site, application, API or users, potentially causing enormous damage to businesses and users, compromising the security of systems and data. To carry out their BOTS attacks, the majority of hackers use software called botkits, which are freely available online and sold on the Dark Web. Vendors of this type of software also offer paid services to carry out BOT attacks, including software to power DDoS attacks. BOT attacks include, but are not limited to,  Email Spam , which is used to send spam emails containing malicious software