Skip to main content

Gawat!!!!

Bank Indonesia Kembali diretas……………..

Dilansir dari economy.okezone.com, Rabu (20 Januari 2022), Data Bank Indonesia diretas oleh hacker. Data bank sentral ini diduga diretas oleh sekelompok hacker yang bernama ransomware Conti pada Kamis 20 Januari 2022.


Melansir akun twitter intelijen bernama @darktracer_int, Kamis (20/1/2022), BI menjadi salah satu korban peretasan.

"[ALERT] kelompok Conti ransomware mengumumkan "BANK OF INDONESIA" masuk dalam daftar korban," tulis Dark Tracer, Kamis (20/1/2022).

Conti sendiri merupakan ransomware yang dijalankan geng hacker Wizard Spider. Mereka berbasis di Rusia dan telah menjadi target Europol, Interpol, FBI, dan juga Badan Kejahatan Nasional di Inggris. Wizard Spider juga dikenal menjalankan peranti ransomware Ryuk dan Trickbot yang menyerang korporasi, rumah sakit, hingga lembaga yang memberi layanan publik.

Ransomware adalah jenis program jahat atau malware yang dapat mencuri dan menyandera data korban, sehingga data tersebut tak dapat dibuka oleh pemiliknya. Peretas yang menggunakan kejahatan siber ini akan mengancam mempublikasikan data pribadi korban atau terus-menerus memblokir akses mereka ke data tersebut, kecuali jika uang tebusan dibayarkan. Umumnya, tebusan itu dibayar dengan cryptocurrency macam Bitcoin.

Ini artinya korban ransomware harus membayar tebusan untuk mendapatkan kunci pembukanya. Jika tidak, maka data dan sistem yang diretas tidak dapat beroperasi dan akhirnya rusak.

Tentu saja kejahatan mereka mengancam semua bidang serta aspek kehidupan manusia. Tidak hanya perbankan, namun juga Pemerintahan, Kesehatan, Pendidikan, Pertanian, Industri dan Lembaga-lembaga yang lain. Mulai dari perusahaan kecil, menengah sampai perusahaan Besar seperti Bank Indonesia menjadi korban.

Itu artinya,

Sudah saatnya kita sadar akan bahaya yang mengancam dari para hacker.

Sudah saatnya kita peduli untuk memberikan keamanan pada jaringan Internet yang kita gunakan.

Sudah saatnya kita mengamankan data-data perusahaan dari campur tangan pihak ketiga dan ancaman yang akan datang.

Archangel, yang diproduksi oleh PT SYDECO memberikan keamanan yang berlapis dan menyeluruh pada Internet dan data-data anda. Teknologi tinggi yang digunakan memberikan rasa aman bagi para penggunanya.

Archangel tidak hanya mengamankan, tetapi juga merekam dan melaporkan serta secara otomatis memblokir serangan yang datang. Sehingga para pengguna Archangel akan dengan mudah mengetahui bahwa mereka dalam ancaman serangan serta indentitas penyerang dan metode serangan yang mereka gunakan dapat diketahui oleh teknologi yang ada di dalam Archangel.  

Tidah hanya itu, Archangel juga dilengkapi dengan Server Online File sharing (Sydecloud) yang tidak ada campur tangan dari phak ketiga manapun tak terkecuali PT SYDECO sebagai Penemu dan Pengembang Sydecloud. Hanya anda dan orang yang anda ijinkan yang dapat mengakses data yang anda bagikan.

 

Hubungi kami untuk mendapatkan solusi keamanan Internet dan data anda!

Email: sydeco.indonesia@yahoo.com

Telp: (+62) 274-2887796

www.sydeco.co  

Comments

Popular posts from this blog

KEUANGAN & DATA PRIBADI PEMAIN GAME ONLINE DALAM BAHAYA

Melindungi Gamer Online: Memahami Risiko dan Solusi Dalam beberapa tahun terakhir, dunia game online telah mengalami pertumbuhan eksponensial, sejalan dengan meningkatnya nilai aset game. Namun, lonjakan popularitas ini juga membawa segudang risiko yang mengancam para pemain dan operator. Dari upaya peretasan dan pencurian akun hingga transaksi yang tidak sah dan eksploitasi data, bahaya yang mengintai di dunia digital selalu ada. Mengingat tantangan-tantangan ini, sangat penting untuk menjelaskan pentingnya langkah-langkah perlindungan yang kuat dan solusi inovatif. Memahami Lanskap Aset game, yang terdiri dari mata uang virtual, item, dan akun, adalah sumber kehidupan ekonomi game online. Nilainya melampaui ranah virtual, bahkan sering kali melampaui transaksi di dunia nyata. Meskipun demikian, perlindungan konsumen tradisional yang diberikan oleh layanan perbankan dan pembayaran tidak ada di ranah game. Operator platform game sering kali mengadopsi pendekatan laissez-faire, membuat ...
 Hospital Security in Question In a recent article titled "Cyberattacks: Public and Private Hospitals, Is the Worst Yet to Come?", Jean-Michel Tavernier1 provides a detailed analysis of why the medical sector is a prime target for hackers. He highlights the vulnerabilities that allow hackers to access sensitive data such as medical records, insurance information, and payment details. The compromise of this data can have severe consequences for individuals' privacy, financial security, and even personal safety, not to mention the financial damage to institutions and the risks to the quality of care provided to patients. System Vulnerabilities Tavernier points to the "excessive interdependence of the entire healthcare chain." Hospitals collaborate with a multitude of interconnected providers and partners, creating numerous opportunities for attackers. He suggests managing the attack surface (ASM), which means controlling and securing all entry points where unautho...
                                                                     ERRARE HUMANUM EST   The Inescapable Nature of Human Error and Its Implications in Cybersecurity To err is human; one could even say it is a defining characteristic of humanity. Who has never made a mistake, whether out of distraction, ignorance, or because it was provoked? No one is immune to making mistakes, and most of the time, they are forgivable, even if their consequences can be very damaging. However, the fundamental, unforgivable error is doing nothing to avoid situations that lead to mistakes. Thus, to minimize errors due to distraction, one should avoid multitasking (for example, a surgeon operating should not be distracted by a nurse recounting her latest adventures) and refrain from performing actio...